Jumat, 23 Maret 2012

logika kebenaran dalam kajian islam


Logika adalah kaidah-kaidah berfikir. Subyeknya akal-akal rasional. Obyeknya adalah proposisi bahasa. Proposisi bahasa mencerminkan realitas, apakah itu realitas di alam nyata ataupun realitas di alam fikiran. Kaidah-kaidah berfikir dalam logika bersifat niscaya atau mesti. Penolakan terhadap kaidah berfikir ini mustahil (tidak mungkin). Bahkan mustahil pula dalam semua khayalan yang mungkin (all possible intelligebles). Contohnya, sesuatu apapun pasti sama dengan dirinya sendiri, dan tidak sama dengan yang bukan dirinya. Prinsip berfikir ini telah tertanam secara niscaya sejak manusia lahir. Tertanam secara spontan. Dan selalu hadir kapan saja fikiran digunakan. Dan harus selalu diterima kapan saja realitas apapun dipahami. Bahkan, lebih jauh, prinsip ini sesungguhnya adalah satu dari watak niscaya seluruh yang maujud (the very property of being). Tidak mengakui prinsip ini, yang biasa disebut dengan prinsip non-kontradiksi, akan menghancurkan seluruh kebenaran dalam alam bahasa maupun dalam semua alam lain. Tidak menerimanya berarti meruntuhkan seluruh bagunan agama, filsafat, sains dan teknologi, dan seluruh pengetahuan manusia.
Sedangkan menurut Kamus Ilmiah Populer, Logika adalah cabang filsafat yang membicrakan tentang watak dan problem-problem pemikiran yang jelas dan tepat serta argumen-argumen. Lain katanya Ilmu Mantik. Berikut akan dijelaskan jenis pandangan seseorang dinilai dari logika.

1. Logika Nafsu
Maksudnya, mencari kebenaran namun dicampuri dengan keinginan sesaat. Contohnya, segala sesuatu yang haram menjadi halal, segala yang buruk disebut baik. Sekarang, banyak orang yang cara berpikirannya seperti hal ini. Sisi baiknya, keinginan sesaat akan terkabul atau sesuai rencana. Sisi buruknya, merugikan orang lain atau bahkan merugikan diri sendiri, selain itu mempertanggungjawabkan segala kesimpulan yang diambil kepada Allah SWT (Tuhan Maha Esa).

2. Logika Haqqul Yakin
Maksudnya, mencari kebenaran dengan segala bukti nyata. Misalnya dari lingkungan sekitar, buku, majalah, kutipan karangan orang lain, atau bahkan pengalaman pribadi maupun pengalaman seorang sahabat. Sisi baiknya, membuka mata hati untuk menerima kebenaran yang ada.

3. Logika Ego
Maksudnya, mencari kebenaran atas kemauan dan pandangan sendiri, terkadang tidak mempedulikan kebenaran pandangan sekitar. Contohnya; berbuat semaunya, emang gue pikiran lagian itu bukan urusan gue untuk apa ikut campur, biar pun orang berkata begitu gue ga bakalan mikirin "aku ya aku". Sisi buruknya, terlalu mementingkan diri tanpa peduli lingkungan atau orang lain. Sisi baiknya, kemauan yang diinginkan sesuai rencana atau sesuai harapan.


4. Logika Islam
Maksudnya, mencari kebenaran atas segala sesuatu dari sumber-sumber Islam misalnya dari Kitab Al-Qur'an, Hadits, dan Ijma (Pemikiran Sahabat Nabi atau Pemikir Islam seperti Mujahid). Sisi buruknya, tidak ada. Sisi baiknya, membuka mata hati untuk menerima kebenaran yang ada.

5. Logika Positivisme
Maksudnya, adalah pandangan yang mengatakan bahwa proposisi yang berarti adalah proposisi yang dapat diteliti (diamati) kebenarannya secara empiris atau proposisi yang merupakan analisa definisi-definisi dan hubungan antara kalimat.


Analisa kebenaran
Menurut konsep islam bahwa keadilan tidak sama dengan sikap netral, sebab keadilan itu adalah berpihak pada kebenaran. Sedang masalahnya adalah bagaimana seseorang itu dapat berpihak pada kebenaran jika kebenaran itu masih diragukan. Dalam islam kebenaran substabsial dan esensial ayat-ayat al Quran bersifat deterministik, namun kebenaran tafsiran dan pemakaian bersifat indetermantik yaitu dapat dikembangkan secara luas dan terus-menerus. Bagi manusia disediakan kawasan indhetermunistik yaitu kawasan untuk menjangkau kebenaran empiric sensual, kebenaran empiric logis, kebanaran empiric etik, kebenaran empiric mu'amalah terhadap manusia.


Pembuktian kebenaran dalam Islam
Dalam islam kebenaran hanya satu, yaitu kebenaran disisi Allah. Akan tetapi bila dikaitkan dengan interprestasi yang dilakukan manusia dalam mencari kebenaran tersebut, maka akhirnya akan melahirkan perbedaan dan pertentangn.
Misalkan 2 + 2 = 4, 2 +2 = 6
Teori ini mudah diterima, tetapi bila persoalannya manyangkut interprestasi atas ajaran agama, maka persoalannya menjadi berbeda sama sekali.
Al Qur'an menguraikan berbagai persoalan hidup dan kehidupan, antara lain menyangkut alam raya dan fenomenanya. Uraian sekitar persoalan tersebut sering disebut aat kauniyah. Tidak kurang dari 450 ayat yang menguraikan hal tersebut. Dan selain itu juga terdapat ayat Qouliyah.

D. Kesimpulan
Kebenaran merupakan pernyataa yang sesuai dengan kenyataan, baik itu telah terjadi atupun yang akan terjadi.
Teori kebenaran dibagi mejadi :
a. Teori Kebenaran Korespondensi
b. Teori Kebenaran Koherensi
c. Teori Kebenaran Pragmatis
Adapun macam-macam kebenaran dibagi menjadi dua yaitu kebenaran ilmiah (merupakan sebuah pengetahuan yang jelas dari suatu objek materi yang dicapai menurut objek formal dengan metode yang sesuai dan relevan) dan kebenaran non ilmiah (kebenaran yang diperoleh berdasarkan penalaran logika ilmiah.)
Kebenaran dalam islam sendiri kebenaran disandarkan kepada apa saja yang bersumber dari wahyu, alam dan manusia. Dan bagi Islam sendiri mengakui kebenaran bila yang empirik faktualkoheren dengan kebenaran trandensental berupa wahyu.

1 komentar:

  1. Titanium T-Shirt - T-Shirt | T-Shirt | T-Shirt
    Titanium T-Shirt. T-Shirt. titanium wedding bands for men T-Shirt. $10.00. T-Shirt. 토토 사이트 $20.00. titanium vs stainless steel apple watch T-Shirt. $20.00. T-Shirt. $20.00. T-Shirt. $20.00. T-Shirt. $20.00. samsung watch 3 titanium T-Shirt. $20.00. T-Shirt. does titanium set off metal detectors $20.00.

    BalasHapus